Minggu, 12 Oktober 2008

BUKAN SEKEDAR BAMBU


/linny oktovianny/

DALAM kehidupan berbudaya masyarakat, khususnya masyarakat Sumatera Selatan memiliki tradisi tulis dengan menggunakan media bambu. Di bambu-bambu itulah aksara tertulis. Aksara yang tertulis di bambu-bambu tersebut adalah aksara Ka-Ga-Nga. Aksara Ka-Ga-Nga sangat terkenal di Sumatera Selatan dan dikenal dengan nama yang beraneka ragam, seperti aksara Rencong, Surat Besemah (disesuaikan dengan daerah atau etnis masing-masing daerah), dan surat ulu. Dinamakan Surat Ulu oleh masyarakat pendukungnya karena umumnya kata “ulu” atau “uluan” merupakan sebutan bagi masyarakat atau budaya yang berada di luar Palembang, terletak di bagian ilir aliran sungai di Sumatera selatan.

Jumat, 10 Oktober 2008

HIRING-HIRING AKANKAH TINGGAL CERITA?


/linny oktovianny/

Kabupaten OKU Timur terletak di Provinsi Sumatera Selatan dengan ibukota Martapura, yang dibentuk berdasarkan Undang-undang No.37 Tahun 2003 . Kabupaten yang merupakan pemekaran dari kabupaten Ogan Komering Ulu ini, kini lebih memiliki keleluasaan untuk menggali dan mengembangkan potensi yang ada di daerah tersebut. Salah satu potensi yang ada di daerah ini adalah kehidupan sastra lisan yang beragam bentuk maupun isinya. Sastra lisan yang tersebar di daerah OKU Timur ada yang berbentuk puisi dan prosa. Salah satu sastra lisan yang berbentuk puisi adalah Hiring-hiring atau iring-iring.

Hiring-hiring merupakan pantun bersahut antara muda-mudi di zaman tahun 1960-an pada saat menyambut bulan bulan bara atau bulan Purnama yang jatuh pada tanggal 14 setiap bulan. Selain itu hiring-hiring dapat dituturkan pada saat acara ningkuk malam pengantin (berlangsungnya pesta pernikahan), malam bulan bara, dan nunggal, saat acara bujang gadis yang dipimpin ketua bujang (meranai) dan ketua gadis (muli). Saat ini hiring-hiring digunakan sebgai sumber motivasi untuk pembangunan masyarakat, namun masih saja sarat dengan pesan-pesan budaya nenek moyang bangsa, di antaranya rendah hati, disiplin, rela berkorban demi kepentingan daerah, dan sebagainya.

Hiring-hiring yang dituturkan saat pertunangan maupun pernikahan tentunya memiliki diksi-diksi tempatan yang berbeda. Ada juga hiring-hiring yang bercerita mengenai sejarah. Hal ini tentu saja berguna agar masyarakat khususnya generasi muda paham akan cerita latar belakang sejarah.

Setakat ini, di tengah kemajuan ilmu dan teknologi sudah jarang orang yang dapat dan fasih menuturkan hiring-hiring, dikhawatirkan suatu saat apabila tidak ada upaya untuk mengatasi masalah ini, dikhawatirkan musnahnya sastra lisan hiring-hiring ini, dan bukan mustahil kita akan kehilangan hiring-hiring yang pernah menjadi identitas masyarakat Komering.


Sebetulnya, ada berbagai upaya untuk menumbuhkembangkankan hiring-hiring ini, antara lain melalui pertunjukan atau keramaian rakyat dan festival. Namun langkah yang paling efektif pengajaran hiring-hiring melalui dunia pendikan, seperti kegiatan ekstrakurikuler, seni budaya, maupun muatan local. Mudah-mudahan dengan cara yang demikian hiring-hiring tidak hanya menjadi cerita bagi anak-cucu kita kelak.


Berikut petikan Hiring-hiring:

1. Ram tong-tong ko di rakyat

Bai bakas tuhha ngura

Lapah sai hurik nekat

Ngunut se mak kung mangka

2. Ram diwai di Kemering

Iwa na nimbah timbah

Langgian jala jaring

Baka ninjuk mak susah

3. Rakyat di OKU Timur

Suku nan lamon nihhan

Tapi mak simpang siur

Sebiduk sehaluan

4. Purikah perabasa

Cingcingan jak lom hati

Mak emas kimak cawa

Mak inton kimak budi

5. Kintu di terak gawi

Kunyin na cirub ragom

Mawas manom herani

Mak mungkir atot seram

6. Rakyat di OKU Timur

Unyin mak pandai buya

Tiap rani bu sukur

Sembahyang mak mat lupa

7. Batu henni Kemering

Lamon liyu jak iwa

Belitang ngari rinjing

Baka nunggang mak buya

8. Kemering Jawa Bali

Sunda Ugan rik Padang

Mak ketinangan lagi

Kinjuk sanga kerumpang

9. Wat mulih rupa hibbah

Jak ninik muyang paija

Mak salah lahgu rebah

Mak bangsa cadang bakna

10. Rasa hurik mak numpang

Walau bubeda suku

Martapura Belitang

Nutuk Pak Herman Deru


Terjemahannya:

1. Kita perhatikan rakyatnya

Perempuan, lelaki tua dan muda

Kehidupannya penuh tekad,

Mencari rezeki agar sejahtera

2. Kita masuk wilayah Komering

Ikannya sangatlah banyak

Alat-alat perangkap, seperti sedok, jala, dan jaring

Untuk menangkap ikan telah siap

3. Rakyat di OKU Timur

Terdiri dari berbagai suku

Tapi rukun itu menjadi kunci dalam wadah

Sebiduk satu tujuan

4. Berbicara dengan tata krama dan tutur sapa

Memang sudah lama tertanam di hati

Tutur sapa bernilai emas

Tata krama bernilai intan permata

5. Kalau mengerjakan pekerjaan

Semuannya gotong royong dengan tulus

Siang malam pekerjaan itu

Tiada mundur setapak pun

6. Rakyat di OKU Timur

Tiada pernah merasa lelah

Tiap hari selalu bersyukur

Kerjakan sembahyang tiada lupa

7. Batu koral pasir Komering

Sangat banyak sekali

Daerah Belitang yang membuatkan bakul untuk mengambilnya

Agar pekerjaan itu tiada mengalami kesusahan

8. Komering, Jawa, dan Bali

Sunda, Ogan, dan Padang

Tiada tercecer lagi

Satu kesatuan yang utuh

9. Ada sebuah hibah

Dari nenek moyang dahulu kala

Semakin berisi semakin merendah

Tidak akan mengurangi harga diri

10. Merasa kehidupan ini tenang

Walau berbeda suku

Martapura Belitang

Mengikuti jejak Pak Herman Deru